Setelah melakukan pendaftaran secara online, sebanyak 261 calon peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Kabupaten Purbalingga harus melewati seleksi tertulis dan wawancara.
Seleksi calon peserta PBK dilaksanakan di UPTD BLK Kabupaten Purbalingga dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, Kamis (7/7/2022). Kepala UPTD BLK Purbalingga, Bambang Purwito mengatakan animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah calon peserta yang menghadiri tahapan seleksi sebanyak 261 dari kuota yang disediakan sebanyak 96 peserta.
“Dari 261 akan disaring menjadi 96 peserta yang akan mengikuti 6 paket pelatihan dimana setiap kelasnya akan diisi oleh 16 orang, untuk tahap ini Balai Latihan Kerja Purbalingga membuka kejuruan sebanyak 6 paket,” ungkapnya.
Adapun kejuruan tersebut yaitu TIK (Basic Office), TIK (Desaianer Grafis Muda), Teknik Otomotif (Service Sepeda Motor Injeksi), Teknik Las (Plate Welder SMAW 1G), Garmen Apparel (Menjahit Pakaian), dan Tata Rias (Tata Rias Kecantikan).
Kegiatan pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan UPTD BLK Purbalingga tidak dipungut biaya, dibiayai oleh APBD Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2022. Kedepannya para peserta pelatihan akan mendapatkan fasilitas berupa sertifikat pelatihan, uang transport, makan siang, seragam pelatihan dan kaos olahraga. Setiap kejuruan juga masih mendapatkan fasilitas pelatihan sesuai dengan kebutuhan kejuruan.
Bambang berharap peserta yang lulus dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan sungguh- sungguh dari awal sampai akhir.
“Diharapkan dengan adanya program pelatihan ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh peserta untuk meningkatakan kompetensi, membuka wirausaha baru,dan memperluas kesempatan kerja yang ada,” imbuhnya.
Nabila, seorang peserta memilih ikut seleksi pelatihan garmen apparel, karena ingin mengembangkan usahanya. Remaja asal karang jambu itu berharap bisa masuk pelatihan untuk meningkatkan keterampilan menjahit.
“Kebetulan juga saya sudah memiliki basic menjahit, oleh karena itu saya ingin sekali mengembangkan keterampilan yang sudah saya miliki sebelumnya. Saya juga ingin mengembangkan usaha di bidang busana, dengan mengikuti pelatihan ini saya berharap keterampilan saya bisa lebih baik dan produk yang saya hasilkan nanti bisa diterima masyarakat,” ujarnya. (DHS/Kominfo)