PURBALINGGA – Pemerintah Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar baru saja menyelesaikan pembangunan kantor balai desa dan langsung diresmikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM, Rabu (7/12). Desain bangunan yang baru selesai ini menyerupai Istana Kepresidenan khususnya Istana Merdeka, Jakarta.
“Kalau saya lihat dari foto (sebelum dan sesudah dibangun) ini berubah 180 derajat, jadi lebih bagus. Kalau saya melihat bangunan kantor Balai Desa seperti ini saya jadi ingat Istana Kepresidenan, luar biasa, putih, pilarnya tinggi. Balai Desa Maribaya ini anggap saja miniaturnya Kantor Kepresidenan,” ungkap Bupati Tiwi.
Ia berharap balai desa yang sudah bagus ini bisa memberikan manfaat bagi warga masyarakat. Tidak hanya kantornya saja yang bagus, akan tetapi pelayanan kepada masyarakat juga harus dioptimalkan.
“Jadi pelayanan kepada masyarakat ini harus semakin baik, semakin baik dan semakin baik. Jadi pelayanan jangan sampai kalah dengan kantornya yang mentereng,” katanya.
Bupati juga berpesan agar masyarakat Desa Maribaya juga senantiasa mendukung apa yang jadi program dan visi misi Kepala Desa. Sebab pemerintah tidak bisa bekerja dan program tidak akan berjalan tanpa semangat guyub rukun masyarakat.
Kepala Desa Maribaya Tarso Dwi Cahyanto mengungkapkan pembangunan Balai Desa ini dibiayai dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Bupati Purbalingga Rp 100 juta. “Mudah-mudahan dengan dibangunnya Balai Desa kami pelayanan kepada masyarakat akan lebih optimal lagi,” katanya.
Ia mengakui, wujud bangunan yang menyerupai Istana Kepresidenan ini hanya pada bagian fasad. Sedangkan pada bagian dalamnya atau belakangnya sebagian masih menggunakan konstruksi bangunan lama.
“Adapun beberapa kekurangan dalam pembangunan mohon untuk dimaklumi, karena keterbatasan anggaran yang memang belum cukup. Pangapunten. Mudah-mudahan di tahun berikutnya, mungkin ibu Bupati berkenan untuk memberikan tindaklanjut untuk pembangunan Balai Desa Maribaya,” katanya.
Peresmian ini juga dibarengkan dengan tebar benih ikan di kolam yang baru saja dibangun dan diselesaikan dengan Dana Desa (DD) tahun 2022. Budidaya ikan ini rencananya akan dikelola oleh Paguyuban Ketua RT (PKRT) setempat. (Gn/HumproSetda)