PURBALINGGA INFO- Pemanfaatan Media Sosial (Medsos) bisa dilakukan di berbagai ranah termasuk pada ranah politik. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, Dra. Jiah Palupi Twihantarti, MM saat menyampaikan materi pada acara Rapat Fasilitasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu Untuk Pemilu Serentak 2024, Selasa (20/12/2022) di PM Collaboration Purbalingga.
Jiah mengatakan, ada beberapa hal menguntungkan dari penggunaan Medsos seperti penggalangan massa yang lebih efektif dan efisien sehingga maksud politik akan mudah tersampaikan. Menurutnya, seseorang bisa membuat trending demi maksud politik salah satunya melalui Medsos sehingga proses demokrasi bisa berjalan dengan baik.
“Nilai positifnya bisa menggalang massa secara efektif dengan membuat trending melalui Medsos,” katanya.
Namun demikian, Jiah mewanti dampak negatif dari penggunaan Medsos pada ranah politik seperti terciptanya anonimitas atau akun bodong yang kontra produktif dengan semangat demokrasi. Kampanye hitam, hinaan serta hal lain yang bersifat destruktif adalah sisi lain pemanfaatan Medsos yang negatif yang harus mendapat perhatian Bersama.
“Kampanye hitam, hate speech seolah-olah memojokkan salah satu calon adalah sisi negatif dari Medsos pada perhelatan politik,” ujarnya.
Pakar komunikasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Saifudin Zuhri Purwokerto, Prof. Abdul Basit dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat musim tahun politik, jagad maya sering disesaki oleh ujaran yang bersifat kebencian yang menjurus pada isu primordial yang memecah belah bangsa. Oleh karena itu, meminta kepada calon pemilih lebih bijak dalam menggunakan Medsos sehingga tidak memancing hal yang destruktif bagi bangsa dan negara.
“Sikap bijak calon peserta Pemilu, Parpol dan seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan sehingga tidak memicu gesekan di Medsos,” pungkasnya. (LL/Kominfo).