PURBALINGGA INFO- Mengisi pembangunan di segala bidang termasuk di Kabupaten Purbalingga bisa dilakukan oleh semua kalangan termasuk perempuan. Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Nasiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Purbalingga, Janisah saat menyampaikan laporan pada acara Purbalingga Bermunajat dengan tema Perempuan Purbalingga Berkemajuan Menguatkan Keragaman, Rabu (28/12/2022) di Masjid Agung Darussalam yang juga dihadiri Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.
Janisah mengatakan, perempuan harus mempunyai keceerdasan dan ketangguhan agar bisa ikut serta dalam pembangunan di Kabupaten Purbalingga. Menurutnya, hal itu juga untuk ikut menyongsong Purbalingga yang sehat, kuat dan sehat sehingga segala sesuatu yang menunjang kemandirian perempuan di Purbalingga harus dipersiapkan.
“Ini juga untuk menyambut dan menyemarakkan Muktamar NA di Bandung,” katanya.
Senada, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ., MM dalam kesempatan tersebut mendukung kemajuan perempuan Purbalingga. Kunjungan Menko PMK ke pelaku UMKM perempuan dan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja perempuan Purbalingga adalah wujud dukungan pemerintah terhadap perempuan.
“Terima kasih kami sampaikan kepada pak Menko (PMK) yang sudah mengunjungi UMKM perempuan. Itu adalah wujud dukungan kepada perempuan Purbalingga agar terus Tangguh,” ujarnya.
Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., dalam kesempatan tersebut menyampaikan tiga tantangan yang sedang dihadapi dunia yaitu krisis pangan, energi dan keuangan. Dirinya menuturkan, rakyat Indonesia patut bangga dan bersyukur karena di tengah ketidakpastian dunia, Indonesia terhitung sebagai negara yang mampu bertahan.
“Turki menghadapi inflasi mencapai 83 persen dan kita di kisaran 5 persen. Di belahan dunia lain, rakyatnya antri mendapat roti keras dan kita harus bersyukur kita masih bisa makan,” tuturnya.
Muhadjir juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bagi rakyat Indonesia khususnya warga Muhammadiyah. Warga Muhmmadiyah patut merasa memiliki Pancasila karena pencetus sila pertama adalah ketua PP Muhammadiyah saat itu Ki Bagoes Hadikoesoemo. “Warga Muhammadiyah harus bangga. Karena Sila kesatu Pancasila adalah pencetusnya dari Muhammadiyah,” pungkasnya. (LL/Kominfo).