PURBALINGGA – Sebanyak 136 relawan dari unsur Organisasi Pecinta Alam (OPA) se-Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menggelar kemah bersama di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).
Kemah bersama dilakukan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pecinta Alam Purbalingga yang digelar Desember 2022 lalu.
Ketua Panitia, Angger Saputra (19) mengatakan, dalam agenda kemah, para relawan juga dilatih dengan materi-materi penanggulangan bencana, yakni asesmen atau pendataan.
Materi teknik asesmen diberikan oleh anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga, Wahidin Saparjo Setiabudi.
“Jadi selain untuk memperkuat solidaritas, kemah ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, para potensi relawan pecinta alam di Purbalingga,” katanya.
Setelah mendapat materi, para relawan juga dilatih untuk mempraktikkan secara langsung teknik asesmen hingga pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna).
“Latihan asesmen lapangan dilakukan di sejumlah titik bekas longsoran di Siregol dan juga wawancara kepada warga Desa Kramat,” ujar anggota Mapala Perwira Unperba tersebut.
Salah satu peserta kemah relawan, Idhar Amansyah mengaku sangat terbantu dengan pelatihan yang diberikan.
Siswa SMK YPT 1 Purbalingga ini belum pernah sekalipun terlibat dalam kegiatan kerelawanan. Dengan pengalaman ini, Idhar semakin tertarik untuk terlibat aktif sebagai relawan saat terjadi bencana.
“Ternyata relawan itu tidak hanya soal dapur umum tapi lingkup kerjanya sangat kompleks. Saya pasti akan ikut terjun terlibat sebagai relawan jika ada kejadian bencana di Purbalingga,” ungkapnya.
Dalam kegiatan kemah relawan, unsur pecinta alam yang terlibat yakni Titik Nol Fakultas Teknik Unsoed, Mapala Perwira Unperba, PPA Gasda, Paspajos, Sakabuana dan PPA Wanasaka.
Hadir pula perwakilan dari Padmapala, Samaranthu, Pamabos, Arunapala, Semapala, Kompas, PPA Chrisda, Palateksa, Smakdapala, Garedhapala, Arwapala, Skansapala dan Kapaksesa.(***)