Kemenag Purbalingga Gelar Serentak Program GEMA BRALING dan PEPELING ULAMA di Seluruh Madrasah

963RGSFM, Purbalingga – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga hari ini, Senin (28/7), menyelenggarakan secara serentak program Gerakan Madrasah Brantas Bullying (Gema Braling) yang dikolaborasikan dengan Penyuluh Peduli Bullying Unit Layanan Penyuluhan Agama (Pepeling Ulama). Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh madrasah negeri dan swasta jenjang MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Purbalingga.

Program ini melibatkan secara aktif para pengawas madrasah, kepala KUA, serta penyuluh agama Islam sebagai bentuk sinergi kolektif Kemenag dalam pencegahan perilaku bullying di lingkungan madrasah. Seluruh penyuluh melakukan penyuluhan langsung kepada siswa dengan pendekatan yang edukatif, simpatik, dan berbasis nilai-nilai agama.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga, Zahid Khasani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar membangun lingkungan madrasah yang ramah anak dan bebas bullying.

“Kami mengerahkan seluruh stakeholder Kemenag seperti pengawas madrasah, kepala KUA, dan para penyuluh agama melalui program PEPELING ULAMA yang dikolaborasikan dalam GEMA BRALING. Ini merupakan langkah preventif yang terukur untuk membangun budaya madrasah yang sehat, aman, dan berkarakter,” ujarnya.

Ketua IPARI Kabupaten Purbalingga, Khikam Azis, yang juga merupakan inovator program Babinluhmas, turut menyampaikan bahwa pihaknya siap menugaskan para penyuluh agama untuk menyampaikan penyuluhan anti-bullying secara menarik dan komunikatif.

“Melalui program PEPELING ULAMA, para penyuluh menyampaikan materi tentang bullying dari perspektif agama. Dengan pendekatan yang simpatik, kami ingin membangun kesadaran siswa agar menjauhi praktik bullying dan lebih mengedepankan akhlak mulia,” tegas Khikam.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Purbalingga, Sudiono, selaku penanggung jawab program GEMA BRALING yang dimotori oleh para pengawas madrasah, berharap, kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan yang berdampak nyata di lingkungan madrasah.

“Kami ingin membangun kesadaran bersama tentang pentingnya mencegah segala bentuk bullying di madrasah. Madrasah harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang karakter siswa,” terang Sudiono.

Adapun rangkaian kegiatan hari ini mencakup sosialisasi bahaya perundungan, dialog siswa dengan penyuluh agama, pemutaran video edukatif terkait empati dan anti-bullying, serta penandatanganan komitmen bersama anti-bullying.

Kegiatan diakhiri dengan monitoring dan pelaporan dari para penyuluh kepada pengawas dan tim penyelenggara.Setiap madrasah diminta mengirimkan dokumentasi pelaksanaan berupa foto/video dan narasi singkat kepada Tim Kreatif Kemenag Purbalingga, yang selanjutnya akan dipublikasikan melalui media sosial dan website resmi Kemenag Purbalingga. (Zak/RGSFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *