Bupati Fahmi Bersama Keluarga Hadir Langsung di Tengah Duka Warga Penaruban

PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, didampingi isteri Syahzani Fahmi Muhammad Hanif, mengunjungi keluarga korban banjir Sungai Klawing di Dukuh Merden, Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kamis (7/8/2025). Kehadirannya sebagai bentuk empati dan duka mendalam atas wafatnya dua warga setempat, Sarwoyo (50) dan Muhyadi (60), yang menjadi korban dalam insiden terseret arus banjir saat bekerja di proyek penguatan tebing sungai.

Dalam kunjungan takziyah tersebut, Bupati turut didampingi sejumlah kepala OPD serta Hj Fidloh Threeyati, ibunda Bupati yang juga istri anggota DPR RI, Rofik Hananto. Selain menyampaikan belasungkawa, Bupati juga menyerahkan santunan duka berupa bantuan keuangan dan sembako dari Pemkab Purbalingga, Baznas, PMI, serta dari Rofik Hananto melalui Hj Fidloh.

“Kami ikut berduka yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ungkap Bupati Fahmi. Ia juga menyampaikan bahwa kedua korban gugur dalam aktivitas mulia, yaitu mencari nafkah sekaligus membantu pembangunan penguatan tebing Sungai Klawing.

Bupati menambahkan bahwa pembangunan semacam ini sangat penting untuk keselamatan masyarakat, namun juga harus memperhatikan aspek keamanan para pekerjanya. “Mereka sedang melakukan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga Allah menempatkan mereka dalam kemuliaan,” tuturnya.

Selain mengunjungi keluarga korban, Bupati Fahmi juga meninjau Posko Gabungan SAR yang masih melakukan pencarian satu korban lainnya, Tedi Septian (28), warga Cilacap yang belum ditemukan. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim SAR yang terus bekerja keras di lapangan.

“Terima kasih kepada semua tim yang telah berjibaku tanpa lelah. Kita semua berharap korban yang masih hilang segera ditemukan,” ujar Bupati. Ia juga berharap progres pembangunan perkuatan tebing sungai oleh BBWS Serayu-Opak ini bisa terus dilanjutkan dan lebih mengedepankan keselamatan.

Untuk diketahui, peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu sore, 3 Agustus 2025. Enam pekerja yang sedang bertugas di proyek pembangunan pengalihan arus  perkuatan tebing Sungai Klawing mendadak terjebak di tanggul saat arus sungai mendadak meluap. Tiga pekerja berhasil selamat, sementara tiga lainnya dinyatakan hilang. Jasad Sarwoyo ditemukan pada hari ketiga pencarian di Desa Tejasari, sedangkan jasad Muhyadi ditemukan sehari setelahnya di Desa Majasem

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *