Perempuan penulis Purbalingga, Luncurkan Buku Antalogi Puisi “Potret Diri”


PURBALINGGA INFO, Para Penulis yang tergabung dalam komunitas Perempuan Penulis Purbalingga kembali meluncurkan sebuah buku Antalogi Puisi yang diberikan judul Potret Diri. Buku ini merupakan kumpulan puisi dari 45 perempuan penulis Purbalingga dan kebetulan buku ini merupakan luncur buku yang kedua.Ketua panitia peluncuran buku, Windu Setiyaningsih mengatakan berawal dari uneg-uneg penulis perempuan di tahun 2020 dan terkumpul antologi pusi dari 21 orang perempuan yang pernah lahir dan tinggal di Purbalingga. Peluncuran buku pertama dilakukan di Green Sabin dengan judul Ibu-ibu yang diambil dari salah satu judul puisi di buku tersebut.” Alhamdulillah tahun kedua ini jumlah penulis bertambah dua kali lipat yakni berjumlah 45 penulis perempuan. Dan kami optimistis setiap tahunnya akan terus akan melaunching buku Antalogi Puisi,” tambahnya.Menulis puisi menurut Windu, menulis puisi ibarat mengasah mata hati nya yang mengangkat hal-hal yang luput dari pandangan orang lain. Puisi juga merupakan seni yang melatih kepekaan mata bathinnya yang berdampak positif, khususnya bagi para guru guna membentuk karakter anak didiknya.”Aktivis menulis dilakukan agar perempuan menuangkan ide aktualisasi hak yang pada intinya kesetaraan gender di segala bidang melalui tulisan, kita adalah penghuni kamar bersalin yang menciptakan peradaban. Para perempuan diharapkan terus berkarya melalui sentuhan pena, kedepan bukan hanya puisi namun bisa berbentuk cerpen atau geguritan,” katanya.Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesra R. Imam Wahyudi mengatakan karya sastra bisa merubah peradaban dunia, seperti bukunya Kalr Mark, Mac Webber atau surat-surat dari RA Kartini yang merubah peradaban wanita khususnya di Indonesia.” Yang paling mudah dilihat adalah puisi yang singkat padat dan bisa mempengaruhi hati seorang,” tambahnya.Dengan banyaknya karya sastra yang sepontan di grup WA, dan hal ini bisa dikumpulkan menjadi kumpulan buku dengan judul sastra yang terserak di WA. Atau mengumpulkan kata-kata bijak di medsos yang sering luput dari perhatian kita tambahnya.” Mudah-mudahan para penulis Purbalingga bisa berkembang lagi bukan hanya pusi saja namun ada prosa liriknya dan lain sebagainya. Majulah para penulis perempuan Purbalingga,” ujarnya.Dalam kesempatan itu juga Imam berkesempatan membacakan puisi dengan judul “Wanita Sederhana”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *