PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga H Sudono ST MT menghadiri Musyawarah Cabang ke-X BPC Gabungan Pengusaha Konstruksi (Gapensi) Kabupaten Purbalingga, Rabu (20/7) di Gedung PM Collaboration, Purbalingga. Pada kesempatan ini Wabup berpesan agar para pengusaha konstruksi baik Gapensi maupun asosiasi yang lain untuk introspeksi, khususnya ketika menawar harga terlalu rendah dalam proses tender/lelang pemerintah.
“Kita introspeksi diri, dari harga yang rendah itu bisa menghasilkan kualitas yang bagus apa tidak?. Nantinya bapak ibu akan berhadapan dengan saya dan saya juga mantan Gapensi yang tahu sedikit banyak (tentang konstruksi),” kata Wabup.
Wabup mengakui, lelang dengan penawaran harga yang rendah dari para rekanan akan berdampak efisiensi anggaran pemerintah. Akan tetapi ada kekhawatiran kualitas konstruksi yang tidak sesuai. Oleh karena itu, pengawasan adalah hal yang penting.
“Point keberhasilan di dalam pembangunan itu adalah di pengawasan. Harga rendah pun asalkan nanti pengawasannya sesuai dengan bestek dan ketentuan yang disepakati bersama, hasilnya juga baik. Tapi nanti kalau pengawasnya kok bisa ‘digombal’ oleh pelaksananya ya hasilnya mungkin belum sesuai yang diharapkan,” ungkap Wabup.
Wabup Sudono menyatakan akan turut mengawasi kegiatan konstruksi yang dilaksanakan di Purbalingga. Ia juga meminta kepada para dinas terkait pengguna anggaran untuk menunjuk konsultan pengawas yang profesional.
“DPUPR sudah tahu siapa saja yang penawarannya jero, siapa saja yang harus diawasi betul. Saya sudah pesan ke DPUPR agar menunjuk konsultan pengawas yang profesional, karena pemborongnya sudah profesional. Masa pengawas kalah dengan pemborong?,” ungkap Wabup.
Disamping itu Wabup juga berpesan agar para pengusaha konstruksi di Purbalingga jangan saling pinjam atau meminjamkan bendera perusahaannya kepada perusahaan yang lain dalam melaksanakan kegiatan konstruksi. Sebab nama baik perusahan dipertaruhkan kepada pemilik bendera itu sendiri.
“Jangan mau dipinjam benderanya. Dipinjam kalau garapannya beres, nah kalau tidak beres? putus kontrak? siapa yang menanggung? ya bendera kita sendiri,” tuturnya.(Gn/Humas)