Usai Diuji Pandemi Covid-19, Natal Bersama Dirayakan dengan Suka Cita  

PURBALINGGA – Kegiatan Natal Bersama yang diselenggarakan Pemkab Purbalingga akhirnya kembali dirayakan, Rabu (28/12) di Pendopo Dipokusumo. Perayaan Natal Bersama ini merupakan kali pertama kembali diselenggarakan usai penundaan karena tengah diuji Pandemi Covid-19 selama dua tahun berlalu.

“Oleh karenanya tidak heran perayaan Natal Bersama pertama usai dilanda Pandemi Covid-19 ini betul-betul dirayakan dengan penuh suka cita,” ungkap Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM. 

Perayaan Natal Bersama ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG), TNI dan Polri. Tujuannya agar Umat Kristiani ini bisa merayakan Natal bersama-sama dengan penuh sukacita. 

Bupati mengucapkan selamat merayakan Natal bagi umat Kristiani yang ada di Purbalingga. Teriring doa agar Natal ini membawa suka cita, kedamaian dan membawa keberkahan bagi semua.

Bupati juga mengapresiasi atas keamanan dan kelancaran ibadah Natal, khususnya pada tanggal 24 dan 25 Desember lalu di Purbalingga. Sehingga umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Hal ini berkat peran dari TNI dan Polri yang rela tidak tidur, standby untuk mengamankan seluruh gereja di Purbalingga.

Tak hanya TNI Polri, para santri dari pondok pesantren di Purbalingga juga ternyata turut dalam pengamanan Natal ini. “Jadi sungguh indah toleransi yang tercipta di Purbalingga. Hubungan yang sangat harmonis antar intern umat beragama ini, kita harap bisa terus dilanjutkan, bersatu dalam kebersamaan dan bersatu dalam keberagaman,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Perayaan Natal BKSAG Bersama TNI Polri Kabupaten Purbalingga, Pendeta Bagus Imam mengungkapkan perayaan kali ini mengambil tema Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain.

“Pentingnya tema ini mencerminkan kebersamaan Allah dengan umat yang menimbulkan rasa aman karena selalu bersama-Nya, kita bangun keakraban dan solidaritas, karena Allah tidak ingin jauh dari umatnya,” katanya.

Ia mengingatkan, sebentar lagi akan menyongsong tahun 2023 ia mengajak untuk melakukan sesuatu yang bernilai kekal, yaitu datang kepada Tuhan membangun kebersamaan ini. “Ada satu pesan yang saya petik dari Menteri Agama RI bahwa semua agama mengajarkan kasih sayang. Kalau ini dimaknai dan diresapi secara mendalam oleh seluruh umat Kristiani serta umat agama yang lain, Indonesia pasti akan baik-baik saja,” katanya.(Gn/HumproSetda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *