PURBALINGGA, INFO – Pasar Badog Bancar Purbalingga yang telah diresmikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pada tanggal 16 Desember 2022 yang lalu pembangunannya akan kembali dilaksanakan tahun 2023 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Johan Arifin.
Johan mengatakan, pembangunan Pasar Badog Bancar tahap kedua ini diutamakan untuk memfasilitasi pedangan kios Pasar Bancar. Dia melanjutkan, Kamis (26/1) mendatang pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan Kementrian Perdagangan RI guna membahas alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) dari pusat untuk program revitalisasi pasar rakyat.
“Kami akan mengupayakan seoptimal mungkin agar Pasar Badog Bancar Tahap II bisa direalisasikan tahun 2023 ini, mohon doanya,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat WA, Rabu (25/1).
Sementara itu, Edi Suwarno, Kepala Bidang Pasar (Dinperindag) mengatakan pihaknya telah beraudiensi dengan Ketua dan pengurus paguyuban pasar Bancar, perwakilan pedagang pasar badog, pedagang los dan pedagang kios pasar Bancar pada tanggal 10 Januari 2023 lalu. Dari pertemuan tersebut para pedagang berharap bulan Ramadhan 2023 sudah bisa pindahan.
Edi mengatakan, rencananya Pasar Badog Bancar akan mulai beropersasi pertengahan Maret 2023 mendatang atau satu pekan sebelum bulan Ramadhan 2023. Hanya saja daya tampungnya saat ini hanya untuk 250 pedagang yang diperuntukan bagi pedagang pasar badog yang sejumlah 246 orang yang terdata.
“Sehingga jika masuk semua hanya dapat ukuran 1×1 meter tiap pedagangan, demi kondusifitas mereka sepakat mau,” ujarnya.
Lanjut Edi, jumlah pedagang pasar Badog (kuliner) 246 orang ditambah 59 orang yang masuk daftar tunggu, pedagang los pasar Bancar 33 orang, pedangan kios pasar Bancar 31 orang, sehingga total ada 369 orang. Untuk pedagang kios yang ingin pindah di waktu yang sama Dinperindag akan membuatkan shelter sebelum pembangunan tahap kedua tahun ini.
“Tujuannya memang untuk kepentingan masyarakat, membangkitkan perekonomian, agar lebih kondusif dan tertata tempatnya, sehingga tidak terlihat kumuh dan membuat nyaman saat belanja,” pungkasnya. (fph/kominfo)