5.000 Siswa Paud Purbalingga Akan Sholawatan di Satu Abad Harlah NU

PURBALINGGA, INFO- Sebanyak 5.000 (lima ribu) siswa Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) atau RA (Raudlotul Athfal) akan melantunkan sholawat untuk keselamatan dan keamanan Indonesia. Sholawat Nariyah yang akan dilantunkan tersebut merupakan rangkaian peringatan Harlah (Hari Lahir) satu abad Nahdlatul ‘Ulama (NU) tingkat Kabupaten Purbalingga 5 Februari 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purbalingga, Sarif Hidayat saat dihubungi, Selasa (31/1/2023). Ada beberapa event yang bertujuan semakin meneguhkan posisi NU yaitu sebagai organisasi massa keagamaan yang bisa berdampingan dengan budaya lokal setempat tanpa meninggalkan nilai keIslaman.
Sarif mengatakan, salah satu event yang akan diselenggarakan adalah pelafalan Sholawat Nariyah oleh 5.000 anak siswa Paud atau RA yang ada di Kabupaten Purbalingga. Menurut Sarif, kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sejak dini dan sebagai do’a keselamatan untuk bangsa dan negara Indonesia.
“Agar terhindar dari bala bencana yang bisa saja terjadi kapan saja dan sebagai upaya menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW,” katanya.
Sarif menambahkan, sebagai peneguh posisi NU yang berdampingan dengan budaya, satu abad NU di Purbalingga akan disemarakkan dengan perhelatan pawai budaya. 100 gunungan tumpeng, pertunjukan budaya dari masing-masing wilayah akan dibawakan seperti rebana, kuda lumping dan budaya lain yang menjadi ciri khas sebuah Desa, Kecamatan ataupun wilayah.
“Jadi budaya adalah bagian dari syiar Islam. Dakwah Islam justru akan mudah diterima jika kita bisa berdampingan budaya tanpa menghilangkan esensi keIslaman,” imbuhnya.
Selain pawai budaya yang akan dilakukan 5 Februari mendatang (start GOR Goentor Darjono), PCNU Purbalingga juga sudah melakukan rangkaian acara Harlan NU yaitu Pelatihan Nadzir dan peluncuran program wakaf tunai. “Juga akan dilakukan ziaroh ke makam tokoh NU Purbalingga yaitu Alm. Mbah Hisyam Abdul Karim di Kalijaran, Karanganyar,” pungkasnya. (LL/Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *