Transformasi BUMDesa Sukses, Bupati Tiwi Terima Penghargaan Bakti Ekonomi Desa

Transformasi BUMDesa Sukses, Bupati Tiwi Terima Penghargaan Bakti Ekonomi Desa

BINTAN – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menerima penghargaan Bakti Ekonomi Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDDT). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Desa PDDT Abdul Halim Iskandar pada Peringatan Hari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Desa Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis malam (02/01/2023).

Bupati Tiwi menerima penghargaan itu atas capaian 100 persen transformasi pengelola Dana Bergulir Masyarakat eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

“Alhamdulilah, penghargaan ini bukti komitmen Pemkab Purbalingga dalam mendorong BUMDesa menjadi penggerak perekonomian di desa. Untuk ke depannya, BUMDesa tentu harus lebih profesional dalam menjalankan usahanya sehingga manfaatnya lebih luas bagi masyarakat,” ujar Bupati Tiwi usai menerima penghargaan didampingi oleh Kepala Dinpermasdes Purbalingga Ato Susanto.

Tuntasnya transformasi tersebut merupakan wujud komitmen Pemkab Purbalingga dalam melaksanakan amanat PP No. 11 Tahun 2021 tentang Bumdes dan Permendes No. 15 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pembentukan Pengelola Kegiatan Dana Bergulir Masyarakat Eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama. “Saya berharap BUMDesa terus menjadi penguat ekonomi di pedesaan,” ujarnya.

Secara nasional Penghargaan Bakti Ekonomi Desa diberikan kepada 24 kabupaten di Indonesia. Untuk provinsi Jawa Tengah, sebanyak 5 kabupaten yang meraihnya, yaitu, Purbalingga, Banyumas, Purworejo, Kebumen dan Wonogiri.

Pada kesempatan yang sama Menteri Desa PDDT Abdul Halim Iskandar menyatakan saat ini ada 60.147 BUMDesa telah berdiri di Indonesia. Sementara, dari jumlah tersebut sebanyak 12.306 sudah berbadan hukum. Menteri Desa berharap BUMdesa bisa membangun konektivitas perekonomian.

“ Saya yakin kalau BUMDesa bersinergi akan menjadi daya ungkit ekonomi yang luar biasa. Ekonomi bangkit dari desa,” ungkapnya.

Menurutnya, BUMDesa harus berperan sebagai penguat ekonomi desa, inkubator bisnis desa, serta dinamisator ekonomi warga mayarakat pedesaan. “Oleh karena itu, dengan bangga sejak 2 Februari 2023 di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau saya nyatakan 2 Februari sebagai Hari BUMdesa Nusantara,” ujarnya.

Perayaan Hari BUMDesa Nusantara yang perdana itu berlangsung meriah. Selain penghargaan kepada pemerintah desa, kabupaten, hingga propinsi juga diberikan kepada para penggerak BUMDesa dan BUMDesa inspiratif. Kemudian, acara juga dimeriahkan expo produk unggulan BUMDesa dari berbagai daerah, juga pesta rakyat dan pagelaran seni.(HumproSetda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *