963rgsfm, Purbalingga – Harga cabe rawit merah kembali menunjukan tren penurunan di pasar tradisional Purbalingga. Kini harganya sudah di angka Rp 50 ribu per kilogram (kg).
Di Pasar Segamas Purbalingga, harga komoditas cabe juga turun, cabe merah besar biasa 24 ribu rupiah per kilo gram, cabe merah besar kriting 31 ribu rupiah per kilo gram, cabe rawit merah 42 ribu 500 rupiah dan cabe rawit hujau 30 ribu rupiah per kilo gram.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Mandiri Purbalingga, Martini, mengatakan, penurunan harga cabe rawit merah, juga diikuti jenis cabai lain. Diantaranya, cabe rawit putih 25 ribu rupiah per kilo gram, cabe hijau besar 20 ribu rupiah per kilo gram, dan cabe rawit hijau 40 ribu rupiah.
Adapun, harga komoditas cabe hingga pertengahan September khususnya cabe rawit merah melonjak tinggi mencapai hingga 70 ribu rupiah per kilo gram.
Selain harga cabe, harga buah buahan di kabupaten purbalingga juga banyak yang mengalami penurunan harga, terutama buah impor dan buah kiriman dari luar daerah purbalingga, diantaranya apel merah 27 ribu rupiah per kilo gram, apel fuji 20 ribu rupiah per kilo gram, mangga golek 10 ribu rupiah per kilo gram, pir madu 13 ribu rupiah per kilo gram, anggur merah 28 ribu rupiah per kilo gram, dan pir yale 9 ribu rupiah per kilo gram.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, akan menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. Tahun 2019 ini, pemkab akan menggelar peringatan hari batik salah satunya dengan melibatkan perancang busana ternama di Indonesia Samuel Wattimena.
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga, Adi Purwanto, kepada LPPL Radio Gema Soedirman, mengatakan, kegiatan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional akan dilaksanakan pada 25 hingga 27 Oktober 2019. Diantaranya, 25 Oktober 2019, bertempat di Taman Kota Usman Janatin, akan diselenggarakan gelar produk batik, fashion show batik oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD, serta pameran batik yang sudah dipasarkan hingga tingkat nasional.
Selanjutnya, pada 27 Oktober 2019 bertempat di dalam Goa Lawa Purbalingga, akan diselenggarakan happening art batik oleh desainer dan model yang melibatkan putri Indonesia, serta pembatik, serta desainer local Purbalingga.
Salah seorang perajin batik di Purbalingga, Yoga Prabowo, mengatakan, dirinya bersama pembatik lain di Purbalingga, merasa pemerintah kabupaten Purbalingga, dalam tahun ke tahun selalu memberikan perhatian yang lebih kepada perajin batik agar masyarakat lebih mengenal apa itu batik Purbalingga.
Sementara itu, konsep kampung batik, direncanakan untuk mengenalkan batik local purbalingga, dengan memadukannya dengan potensi pariwisata dan jenis kerajinan non kain serta kuliner setempat. (Fit/Wis)