PURBALINGGA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asri Wijayasari Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari membuat unit usaha pengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual. Salah satunya mengolah sampah anorganik plastik menjadi aneka bahan bakar minyak (BBM) baik setara solar, setara minyak tanah maupun setara bensin.
Pengolahan ini menggunakan teknologi Fast Pyrolysis, memanfaatkan tekanan dengan tambahan katalis untuk memudahkan proses dekomposisi plastik agar lebih sempurna dan tidak memerlukan temperatur yang tinggi. Inovator teknologi Fast Pyrolysis Budi Trisno Aji menyebut proses pengolahan sampah plastik ini termasuk ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi atau pencemaran.
“Teknologi yang kita gunakan ini bisa menghasilkan BBM 1:1 atau 1 kilogram sampah plastik menjadi 1 liter BBM,” ungkap Budi saat acara Peresmian Unit Usaha Pengolahan Sampah Plastik BUMDes Asri Wijayasari, Selasa (15/3) di Desa Kutasari.
Ia menambahkan, sampah plastic yang digunakan sebagai bahan baku ini dikumpulkan dari warga sekitar yang sebelumnya telah diedukasi untuk memilahnya. Untuk membangun teknologi ini dibutuhkan biaya sebesar Rp 65 juta untuk kapasitas 50 liter sudah termasuk penginstalan dan training pengoperasian.
“Dengan pengolahan berbasis teknologi seperti ini kebutuhan energi bisa terpenuhi dari sampah plastik. hasilnya bisa didistribusikan atau dijual ke warga, bisa digunakan untuk bahan bakar kompor, mesin diesel dan sebagainya,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, BBM hasil pengolahan sampah plastic langsung diujicobakan ke mesin diesel, yakni untuk mengoperasikan traktor dan mesin pengaduk beton. Kepala Desa Kutasari Agus Amperato menjelaskan, pengolahan sampah ini setidaknya akan bisa membantu mengurangi volume sampah anorganik yang ada di desanya.
“Sehingga jangan sampai kita meninggalkan warisan kepada anak cucu kita dengan permasalahan-permasalahan lingkungan,” imbuhnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengapresiasi BUMDes Kutasari yang turut memberikan kepedulian terhadap lingkungan. Sebab sampah jika tidak bisa dikelola dengan baik akan menjadi permasalahan.
“Kita pernah mengalami darurat sampah. Kalau saja para kades-kades ini punya pikiran terkait pengolahan sampah, maka saya yakin permasalahan sampah ini bisa dengan mudah teratasi, nah ini sudah diinisiasi oleh Pak Agus selaku Kepala Desa Kutasari, jadi saya apresiasi sekali,” katanya.
Dari pengolahan sampah ini, Bupati mengingatkan bahwa sampah tidak selalu jelek. Akan tetapi sampah jika dikelola dengan baik maka akan menjadi sumber pendapatan.
Disamping meresmikan BUMDes, Bupati bersama Ketua DPRD berkesempatan untuk menyerahkan bantuan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang bersumber dari Dana Desa (DD). Bantuan ini diserahkan kepada Riswan di RT 2 RW 1 Desa Kutasari dan juga pemberian Beras-Lele untuk masyarakat miskin dan PMT untuk ibu hamil dan balita.(Gn/Humas)