PURBALINGGA INFO, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menargetkan penurunan angka stunting di bawah 14 persen di tahun 2024. Dari data Dinsosdaldukkbp3a angka stunting di Purbalingga sebesar 13,79 persen yakni masih dibawah rata-rata nasional dan provinsi Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Purbalingga, Sudono saat membuka audit kasus stunting tingkat kabupaten Purbalingga, di Aula Wisma Tien Catering, Rabu (14/13/2022). Kegiatan juga diikuti oleh balai penyuluh KB, Camat, Puskesmas se Kabupaten Purbalingga, serta para OPD terkait.
“Agar target angka stunting dibawah rata-rata yang dipesankan oleh Bapak Presiden Jokowi maka saya berharap angka stunting Purbalingga 13,3 persen. Sehingga sampai tahun 2024 masih dibawah angka 14 persen, ” tambah nya.
Kabupaten Purbalingga diharapkan bisa melakukan percepatan penurunan angka stunting di tahun depan. Untuk itu tahun depan perlu dikuatkan tingkat desa dan kecamatan terkait percepatan stunting. Untuk kategori 1,2 dan 3 percepatan stunting maka akan diberikan apresiasi oleh pemerintah kabupaten.
“Ada 18 kecamatan untuk berkolaborasi dengan OPD terkait guna percepatan stunting,” tambahnya.
Sedangkan Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Teguh Wibowo mengatakan untuk menurunkan angka stunting semua stakeholder harus bersinergi melakukan percepatan stunting. Karena tantangan setiap tahunnya berbeda-beda, tantangan kedepan tentunya akan lebih berat.
” Kasus stunting bukan hanya dipengaruhi oleh kemiskinan saja namun bisa terjadi dikarenakan kurangnya kualitas pengasuhan. Kurangnya akses gizi dan kurangnya akses air bersih, ” ujarnya.
Kemudian tim pakar stunting, dr. Ardian Budikusuma mengatakan perlu melakukan pencegahan bersama yakni dengan melakukan pola hidup bersih sehat (PHBS), mengurangi pernikahan usia dini saat menikah.
“Untuk mencegah stunting harus menggunakan buku KIA, yang mana disana ada petunjuk pencegahan stunting. Semua orang tua dan keluarga harus membaca dan memahami isi buku tersebut,” ujarnya. (dy)