Purbalingga_Bupati Purbalingga mengapresiasi pembangunan kebun buah di bukit Pleci oleh BUMDes Al Falah Desa Nangkod Kecamatan Kejobong. Pembangunan Kebun Buah Bukit Pleci ini merupakan embrio berdirinya wisata edukasi di desa Nangkod yang memadukan perkebunan buah dan peternakan. Peletakan batu pertama pembangunan balai pertemuan BUMDes Al Falah Desa Nangkod di bukit Pleci dilakukan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Juamt siang (01/04/2022).
“Semoga proses pembangunan balai pertemuan dimudahkan dilancarkan dan segera terealisasi serta memberikan manfaat yang llebih bagi warga masyarakat,”kata Tiwi usai peletakan batu pertama.
Dituturkan Bupati Tiwi, di tengah pandemic covid-19 dan ditengah keterbatasan yang ada semangat guyub rukun masyarakat desa Nangkod Nampak luar biasa. Karena kunci pemerintahan saat ini adalah sinergitas atau kekompakkan dari warga masyarakat. Program yang dibuat oleh pemimpin akan berjalan dengan baik jika disengkuyung masyarakatnya.
“Sebaik apapun program yang dimiliki oleh bupati, oleh kades tidak akan sukses dan berhasil tanpa adanya sengkuyung warga masyarakatnya. Jadi kunci sukses adalah kekompakan dari warga masyarakat yang ada di lapangan,”jelasnya.
Dalam situasi pandemic covid-19, pemimpin baik Bupati maupun Kepala Desa dituntut untuk berlomba-lomba agar memiliki ide kreatif guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun Pendapatan Asli Desa (PADes)
“Oleh karenanya pemimpin baik di Kabupaten maupun di Desa harus berlomba untuk bisa memiliki ide kreatif agar PAD dan PADesnya bisa bertambah. Salah satu yang dilakukan adalah penguatan kelembagaan dalam hal ini BUMDes.”ungkapnya.
Tiwi berharap direktur BUMDes AL Falah harus bisa berkontribusi terhadap penambahan pendapatan asli desa.
Direktur BUMDes Al Falah Kismo Hari Nugroho, mengatakan, BUMDes Al Falah saat ini baru rintisan dengan membangun Kebun Buah Bukit Pleci desa Nangkod. Kebun Buah Bukit Pleci ini belum menghasilkan buah-buahan, karena semua pohonnya masih muda. Luas Kebun Buah milik BUMDes Al Falah ini seluas 4 Ha, terbagi 2,5 ha ditanami alpokat, 0,5 ha jambu dan 1 ha ditanami pohon durian. Kebun Buha Bukit Pleci kedepan akan dikembangkan menjadi obyek wisata edukasi dengan memadukan dunia pertanian dan perternakan.
“Antara peternakan dan perkebunan saling berkaitan erat. Kebun bisa menghasilkan daun-daunan yang dibutuhkan ternak. Terus ternak bisa menghasilkan pupuk kompos yang dibutuhkan untuk perkebunan,’ jelasnya.
Dikatakan, BUMDes Al Falah yang dipimpinnya disamping memiliki usaha perkebunan, juga tengah mengembangkan usaha peternakan kambing.
Sementara Kades Nangkod Sahlan, pengelola BUMDes AL Falah memanfaatkan tanah tegakkan yang lebih dikenal Bukit Pleci yang telah ditanami oleh pengelola BUMDes dengan tanaman jahe, kunir, kencur, kacang tanah.
Disamping memanfaatkan lahan untuk tanaman, BUMDes Nangkod memiliki usaha ternak kambing. Kotoran kambing dijadikan salah satu pembuatan bahan baku pupuk organic yang dikelola oleh BUMDes sendiri.
“Cita-cita kami, kebun buah ini mudahan menjadi salah satu wisata edukasi sebagai tindaklanjut dari studi banding di Semarang. Dan berharap bisa menjadi desa wisata buah di Bukit Pleci ini.”harapnya..(umg_humaspurbalingga)