963RGSFM, PURBALINGGA – Hari ini, Senin 13 Juli 2020, tahun pelajaran baru 2020/2021 bagi seluruh peserta didik baik tingkat SD, SMP maupun SMA sudah dimulai. Hari pertama masuk sekolah biasanya digunakan untuk melaksanakan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Namun ditengah pandemic kali ini, beberapa sekolah khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Purbalingga menyiasati MPLS, dengan menggelarnya secara virtual.
Berdasarkan pantauan LPPL Gema Soedirman, ada 3 SMP yang menggelar MPLS secara virtual, yakni SMP N2 Purbalingga, SMP N 5 Purbalingga serta SMP Santo Boromeus Purbalingga. Bina Kesiswaan 1, SMP N 2 Purbalingga, Nur Widadi Purwaningsih mengatakan, meskipun bertajuk virtual namun, MPLS di sekolahnya tidak serta merta dilaksanakan secara online, namun tetap menggelar tatap muka meskipun hanya dilakukan satu kali.
“memang pada dasarnya MPLS di sekolah kita dilaksanakan secara virtual, tapi tidak serta merta online. Jadi tiap harinya, ada 2 kelas yang akan melaksanakan MPLS secara tatap muka, dan itu bergantian selama 4 hari,” katanya.
Nur widadi mengatakan, secara bertahap, MPLS bakal diselenggarakan selama 4 hari mulai hari ini hingga kamis 16 Juli 2020. Ia juga menjelaskan, metode penyampaian materi MPLS akan melalui grup WA dan para siswa dapat mengikutnya dari rumah.
“selain WA Grup, kita juga nantinya akan menggunakan aplikasi buatan Google, yakni GoogleClass, nah nantinya yang tidak bisa mengikuti materi di GoogleClass karena masalah jaringan, bisa mengikuti materi dari WA Grup,” lanjutnya.
Materi yang diberikan diantaranya pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib siswa, kurikulum, pendidikan karakter, pengenalan kegiatan ekstrakurikuler, belajar digital, bijak dalam bermedia sosial,termasuk belajar di masa pandemi Covid-19.
“materi juga bukan hanya diberikan kepada murid saja, akan tetapi orang tua juga diberikan materi seperti syarat kenaikan kelas, KKM, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, Tahun ini SMP Negeri 2 Purbalingga sendiri menerima 256 orang peserta didik, nantinya akan terbagi menjadi delapan rombongan belajar (rombel)/ kelas, sedangkan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) usai MPLS ini masih akan tetap dilaksanakan secara online, namun pihaknya sudah menyiapkan rancangan, agar tetap dilaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka sekali dalam sebulan.
“kita sudah menyiapkan draft sebenarnya, entah nantinya disetujui atau tidak, bahwasanya pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan minimal 1 kali setiap bulannya, kita hanya tinggal tunggu saja persetujuannya,” tambahnya.
Senada dengan SMP N 2 Purbalingga, waka kurikulum SMP Boromeus Purbalingga, R. Anggoro Wijayanto mengatakan, pihaknya juga menggelar MPLS tersebut dengan metode virtual. Anggoro juga menerangkan, metode penyampaian materi MPLS di SMP Boromeus yakni melalui WA grup yang telah dibuat.
“kita tidak mau ambil resiko, seluruh kegiatan MPLS dilaksanakan secara virtual, namun pada hari jumat lalu, baik orang tua ataupun siswa sudah kita beritahu mengenai mekanisme pelaksanaan MPLS tahun ini,” terangnya.
Anggoro berharap, pandemic ini segera berakhir, agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali seperti semula. Ia mengaku sudah rindu mengajar seperti sediakala. Untuk tahun ini, SMP Boromeus hanya menerima 35 orang siswa yang nantinya terbagi dalam 2 kelas.
“kalau dibilang kangen murid, ya jelas kangen, tapi mau bagaimana lagi, harapannya ya pandemic ini segera berakhir lah,” pungkasnya. (ZX-RGSFM)